Rabu, 28 Desember 2011


Ini lho kami anggota DPD
(seandainya saya anggota DPD)

Risau hati saya ketika mengetahui bahwa yang tiap hari menghiasi layar kaca hanya anggota dewan (DPR) yang terhormat. Kemana anggota dewan yang lain (DPD)? Mengapa gembar gembor berita hanya seputar bapak-bapak dan ibu-ibu DPR? Kenapa sosok DPD tidak ada dalam bayangan masyarakat? Apa karena usianya yang masih 7 tahun? Saya rasa bukan itu, sungguh saya rasa bukan, ada hal lain yang membuatnya tidak kentara, tapi apa? Hah,usahlah dipikir apa itu, yang harus dipikir adalah bagaimana sekarang membuatnya menjadi kentara.  Maka dari itu saya berpikir, apa yag sebenarnya harus diperbuat anggota DPD?
Mengenai berita di media massa ini, jika ditilik lebih lanjut maka memang benar jarang sekali yang memuat tentang korupsi anggota DPD, tidak seperti DPR yang yang selalu menghiasi layar kaca. Tapi tetap saja, kenyataan yang terjadi bahwa masyarakat tidak mengenali wakilnya sungguh benar-benar sangat ironis, dan masalah ini membuat saya berandai-berandai apa yang harus saya lakukan jika saya adalah anggota DPD untuk menyelesaikan masalah ini, dan ini pengandaian saya J :

Seandainya saya anggota DPD, untuk menyelesaikan masalah ini, saya akan mencoba untuk dapat dikenal, hmmm menjadi mudah untuk dikenal bukan tidak akan mungkin jika hanya bergantungan tangan bukan? Maka ini langkah yang saya ambil nanti : 
1.   Sosialisasi dan pengenalan diri di media dan masyarakat
Ini penting bagi sebuah lembaga untuk dikenal masyarakat, bagaimana masyarakat bisa tahu program kerjanya jika tidak mengenal sosoknya? Untuk mengenalkan diri ke masyarakat, DPD mungkin bisa melakukan beberapa hal misalnya membuat acara khusus tentang ke-DPD-an di televisi seperti yang dilakukan BKKBN dalam membuat acara tentang KB di sebuah stasiun TV swasta, mengenalkan diri ke masyarakat (terutama masyarakat menengah ke bawah) tentang keberadaan DPD.  
2.   Penekanan kepada masyarakat tentang perbedaan DPD dan DPR
Sering kali masyarakat bingung dan tidak bisa membedakan mana yang DPD mana yang DPR, hal ini harus diperhatikan oleh anggota DPD. Anggota DPD harus mengenalkan dan menekankan bahwa fungsi dan keberadaan mereka berbeda dengan DPR. Hal ini bisa dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat  melalui berbagai media. Jika masyarakat sudah bisa membedakan antara DPR dan DPD, maka DPD akan dikenal masyarakat.
3.   Penyadaran ke masing-masing anggota komite tentang pentingnya komite yang diampu
Hal ini begitu penting bagi keberlangsungan kinerja DPD, dengan menyadari pentingnya peran dan fungsi mereka bagi masyarakat, anggota DPD akan berkomitmen pada masing-masing komitenya untuk mewujudkan mimpi daerah yang mereka wakili.
4.   Pemaksimalan kinerja masing-masing komite
Setelah anggota sadar akan tugas mereka, maka yang perlu dilakukan adalah pemaksimalan kinerja.
5.   Bekerja sama dengan warga daerah dalam tiap proyek yang dirancang
Ini akan menjadi senjata yang cukup ampuh bagi anggota DPD dalam mengenalkan diri ke masyarakat, dengan hal ini masyarakat menjadi kenal wakilnya. Dan project seperti ini akan mengundang media untuk meliput, sehingga DPD bisa lebih dikenal oleh khalayak.

Sebagai mahasiswa yang masih hijau, mungkin terlalu berani saya mengandaikan hal ini, tapi itu angan saya untuk mewujudkan DPD yang populer, bukan populer secara kharisma dan sosok aja, tapi juga populer secara kinerja, dan juga bukan populer karena korupsi. salam DPD J

Rabu, 19 Oktober 2011

Dan Kini


to Lord


Malu,,,
Ragu,,,
Bukan pada-Mu
Pada jiwaku, pada hatiku, pada diriku,,,
Tuhan,
Butanya diriku
Sungguh, tulinya jiwaku
Hambarnya ragaku
Hitamnya hatiku
Mengacuhkan tiap nadi berkat-Mu
Mengabaikan detik demi detik nikmat-Mu
Meremehkan tiap helaan nafas cinta dan kasih-Mu
Menidurkan kuasa-Mu
Menenggelamkan rahmat-Mu
Mengubur kasih-Mu
Tuhan,,
Tenggelam...tercebur,,,tersesat
Sungguh, tenggelam aku dalam dosaku
Tercebur aku dalam hawaku
Tersesat aku dalam jalanku
look for You

Dan kini.....................
Aku, diriku, jiwa dan batinku terbangun
Terbangun dari tidur panjang lalaiku
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku berdiri
Berdiri dari terjatuhnya akhlakku
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku tersadar
Tersadar dari lemahnya jiwaku
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku tertunduk
Tertunduk karena malu akan sombongnya hatiku
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku menangis
Menangis karena jauhnya aku dari lembutnya Cinta-Mu
Dan Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku menyesal
Menyesal karena berpalingnya aku dari diri-Mu
Dan sungguh Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku berteriak
Berteriak menyadari “betapa bodohnya aku”
Berteriak “betapa sombongnya aku”
Berteriak “betapa angkuhnya pribadiku”
Berteriak “betapa kufurnya aku pada nikmat-Mu”
Tuhan,,
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku terseok
Terseok mencari jalan-Mu
Tapi Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku berteduh
Berteduh untuk kembali pada-Mu
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku bersujud
Bersujud untuk kembali memuji agung-Mu
Kini........
Aku, diriku, jiwa dan batinku memohon
Memohon lembutnya pengampunan-Mu
berteduh dalam damai-Mu

Sampai akhirnya nanti.....
Dan nanti......
Nanti........
Aku, diriku, jiwa dan batinku akan kembali
Kembali pada rahmat-Mu
Kembali pada jalan-Mu
Kembali pada lembut dan damainya kasih-Mu
Kembali mengabdi pada umat dan pada-Mu
Karena pada akhirnya nanti....
Aku siap kembali ke sisi-Mu
Siap kembali kepada pemilikku
Dan siap kembali untuk menemui-Mu
Coretan hitam : hikari takasa,,
AB, 19 Okt. 11














Selasa, 18 Oktober 2011

cinta itu


Kadang aku berfikir, , topik obrolan yang tidak pernah lepas jika sedang bersama teman adalah cowok, laki-laki, pria, dan hmmm yeah what ever lah ya loe nyebut mereka apa mau man, boy, or yeah that is lah ya. Tapi well, gw mikir banget “kenapa ya kalo cewek pada ngumpul yang dibiacarain gak jauh-jauh dari makhluk yang bernama C.O.W.O.K ??? “
Eittttttssss, tapi tunggu  dulu, mereka ni, para cewek ini sangat jenius dalam ngomongin masalah cowok, variabilitasnya tinggi sehingga kurvanya selalu cembung (hallo hikari, please dech yah, ini bukan statistik so,,, gak nyampe segitunya juga kaleee ), mulai dari boy band, parfum, baju, fashionnya para cowok dan bla-blanya itu lah, sampai yang kata mereka ‘penting’ yaitu cinta. Hasyah, itu lah yah...
Well, jujur banget ni ya,, banget banget dah y,,, pas mereka ngumpul ni, gw bener gak ngerti, gak mudeng, gak ngeh sama sekali ama definisi mereka tentang cinta, apa passionable? Poite? Or agressive?..
Tapi ini definnisi LOVE wat gw : 
will be white

Cinta itu putih
Seputih melati di musim semi
Cinta itu tulus
Setulus kasih Tuhan untuk umat-Nya
Cinta itu damai
Sedamai Al Qur’an dalam hidup kita
Cinta itu tenang
Setenang lantunan tilawah dalam jiwa kita
Cinta itu lembut
Selembut sentuhan ibu untuk anaknya
Cinta itu penghargaan
Seperti penghargaan seorang laki-laki untuk tidak menyentuh wanita
Cinta itu perjuangan
Seperti perjuangan seorang ayah untuk keluarganya
Cinta itu tak bersyarat
Seperti kasih sayang ibu yang tak bersyarat untuk anaknya
Cinta itu doa
Seperti doa anak untuk orang tuanya
Cinta itu saling memberi, bukan saling meminta
Cinta itu mengisi, bukan mencaci
Cinta itu cerdas, tahu orang yang pasti untuk dicintai
Cinta itu valid, jatuh pada orang yang tepat
Cinta itu bukan reliabilitas, butuh konsistensi
Cinta itu tak seperti bahasa inggris, tidak butuh grammar
Cinta itu kimia, asam akan berjodoh dengan asam, basa dengan basa
Cinta itu psikologi, mendengar dan memahami
Cinta itu tak seperti ekonomi hanya memberi jika menguntungkan
Cinta itu seperti barang komlementer, saling melengkapi
Cinta itu seperti barang substitusi, saling mengganti
Cinta itu komunikasi, butuh kata untu mengungkap
Cinta itu fisika, butuh gaya untuk kekuatan
Tapi cinta itu bukan matematika, karena tak butuh rumus untuk menjelaskannya

Jumat, 23 September 2011

celetukan (cerita insan ajakan )

renung
Pernahkah kau berfikir tentang hari ini? Ya, kawan hari ini,,
Sempatkah kau berkaca pada cermin di rumahmu, bertanya pada dirimu : “ sudah bersyukurkah hari ini pada Tuhan?”. Sungguh, mungkin ini pertanyaan klasik, sangat klasik untukmu. Dan mungkin sebagian darimu berpikir “ aduh apa-apaan si anak ini make nyuruh gue becermin”. Atau bahkan tak sedikit darimu bergumam :” hallo nur, loe pikir loe tu siapa? Berani nyuruh gw gitu? Emang loe sendiri dah perfect?”. Kawan, baik... semua asumsi tadi, (hasyah asumsi, ckckck bahasaku), aku percaya pasti ada. Tapi percayalah, justru karena ketidak sempurnaanku itu aku ingin berbagi denganmu, sungguh, karena banyak kekuranganku itu, aku ingin memberitahumu satu hal. Apakah hal itu????? “TUHAN” ...
Pernahkah kalian tertunduk dan bergumam : “ sudah adilkah kalian pada-Nya?, sudah cukupkah kalian memuji keagungan kuasa-Nya?.... kawan, yakin.. sungguh aku sangat yakin, kita begitu tidak adil pada-Nya. Tak percayakah engkau? Jika belum percaya, baiklah akan ku beri bukti padamu, bagaimana tidak adilnya kita pada-Nya. Contoh nyata dari pribadi kita :
1.     Disuruh shalat, malah nunda-nunda...
Emang rahmat, kasih, dan cinta Tuhan pada kita pernah di tunda? (kayaknya gak dech...)
2.     Diminta sedekah ntar-ntaran
Emang Tuhan pernah bilang “ntar dech ngasih rizkinya untuk anak ini” (percayalah, sepertinya tidak ya)
3.     Pacar/teman minta joging pagi-pagi langsung pasang seribu alarm agar bisa bangun pagi.
Tapi banyak adzan berkumandang saat subuh, tubuh kita tak bergerak, bahkan untuk sekedar membuka matapun terasa berat (tak sadarkah engkau adzan itu adalah alarm alami dari Tuhan untuk kita?, untukmembangunkan kita agar kita berkomunikasi pada-Nya? )
4.     Pacar datang ngajak jogging langsung siap.
Tapi ‘dibangunin’ saat shalat ntar-ntarn ( tahu gak kamu, saat kita ‘dibangunin’ itu, Tuhan kangen kita, tapi kenapa kita menolaknya??? )
5.     Shalat ke masjid make kaos oblong, tapi ketemu pacar pakai baju yang fashionable (gak kebalik tuh???)
6.     Dapat sms langsung ambil hp,
tapi dah denger adzan shalatnya ntar-ntaran (hadeuh hadeuh...)
7.     Chatting dengan yang kita sayang bisa ber jam-jam
Tapi chatting dg Tuhan (shalat) 5 menit aja ngrasa lammaaaa banget (omegot,,, kagak kebalik2 tuhhh)
8.     Fb dan twitteran bisa berlama-lama, tapi baca kitab suci aja satu Ayat berasa kayak baca seribu ayat ( hello, nie ya gw kasih tw loe loe pada deh ya,
n   bagi kamu yang suka FB-an : di Al Qur’an itu, banyak notification lho dari Allah, komplit malah, mulai dari yang dulu, yang sekarang, ampe yang belum kejadian pun ada,,
Abis itu,loe tahu gak si? Allah sering banget lho kasih message untuk kita, contohnya ni “Ya Ayyuhal muslimin..dst,,”. Nyebut kita langsung kan?. Dan masalah temen, aku yakin banget pas kamu baca Qur’an gak Cuma 250, 2500 temen kamu tapi milyaran orang (umat muslim banyak,ya kan? Banyak beuddd yg jd friend km).
n  Bagi kamu yg suka twitteran : tahu gak si kamu, Allah sering banget mention kita lho, sering banget.. gini ni :” Ya Ayyuhannas,,,dst”. Ya gak ?...terus lagi ni, Allah sering DM kita lho : “ Ya Ayyuhal Muslimun..dst”..
So,,, hayuuk atuh diseringin baca Qur’annya ya )
9.     Sering banget kita janji ma Tuhan tapi ulangi lagi, lagi dan lagi kesalahan kita (iya gak ????)
10.              Kita sering banget minta ini minta itu (kayak mintanya nobita ke doraemon <gak brenti-brenti>) tapi apa yang sudah kita beri untuk-Nya??????
11.              Kita sering mengecilkan Dia yang maha besar dengan jadi orang pesimis (jangan mengecilkan Tuhan yang maha besar dengan menjadi pribadi yang pesimis, bagi kita banyak yang gak mungkin,,,tapi bagi Tuhan semuanya kecil)
12.              Kita sering mengeluh,,, tanpa jenuh,, tapi jarang memuji saat terberkati

Kawan, itu sedikit ketidak adilan kita pada-Nya,,, sekarang percaya padaku kan?
mungkin banyak darimu berpikir bahwa kita tidak mungkin membalas 100% karunia-Nya. Tapi, tidak mungkin sepenuhnya itu bukan berarti tidak bisa, kita bisa berusaha membalas karunia-Nya dengan meminimalisir ‘ketidakadilan’ kita tadi,,, caranya???
Dengan kita tidak lagi mengeluh, tidak lagi menunda kewajiban kita pada-Nya dan selalu bersyukur kepada semua nikmat-Nya walau sekecil apapun itu.
Tinta putih : hikari takasa
                        selasa   19 Okt. 11



Kamis, 22 September 2011

untuk-Mu sang maha kudus


Untuk-Mu sang Maha Kudus

Allah,
Seribu kesalahan aku perbuat dalam setiap detik langkahku
Tapi beribu-ribu kasih-Mu memberiku pengampunan
Allah,
Jutaan jani aku ingkari dalam tiap nafasku
Tapi tak satupun janji yang Kau ingkari padaku
Allah,
Tak terhitung kata maaf aku ucapkan pada-Mu
Tapi lebih tak terhitung lagi kesalahan itu aku ulangi
Allah,
Puluhan janji aku ucapkan pada-Mu
Tapi ratusan kali aku ingkari dan ratusan kali juga Kau ampuni
Allah,
Berkali-kali aku meminta maaf dan tak jemu-jemunya Kau maafkan
Tapi aku jatuh lagi dan lagi
Allah,
Tiap hari aku hanya meminta dan meminta
Tapi tak satupun yang sanggup ku beri pada-Mu untuk menebusnya
Allah,
Saat aku letih dan berjalan tertatih-tatih
Kau tak pernah lepas memberiku ribuan kasih
Allah,
Sungguh tak pantas aku memelas
Sungguh tak tahu malu aku meminta dan terus meminta
Tanpa aku memberi apapun pada-Mu
Allah,
Sungguh malu aku pada-Mu
Tiap detik dan nafasku selalu berucap Allah, aku janji ini terakhir, aku janji ini terakhir
Tapi....................................................
Allah,
Tiap do’a aku berkata Allah beri aku waktu sampai..............
Aku janji, Aku janji, aku janji
Tapi..........................................................
Tak kan pernah hati ini memaafkan jiwa yang yang tertatih
Allah,
Kuasa dan kasih-Mu begitu damai dan agung
Wahai Maha Kudus, sungguh Kau lebih tahu dari padaku
Wahai Maha Kudus, tak kan pernah aku berjanji lagi
Tapi aku hanya bisa berjalan merangkak untu mejadi pribadi yang lebih baik
Allah,
Sungguh demi Engkau,,,,,,,,,jika aku tetap ada di sini aku akan semakin aku benci
Allahku yang Maha Suci,,aku mohon demi nama-Mu................
Mungkin aku tak pantas lagi meminta pada-Mu
Tapi aku mohon saru hal ini, satu hal yang akan berpengaruh dalam hidupku
Allah,
Aku tak mau  durhaka lagi
Aku tak mau sombong lagi
Aku tak mau bohong lagi
Allah,
Tak kan pernah berhenti hatiku menangis di depan-Mu
Ya Allah,
Mudahkanlah, Lancarkanlah,
Izinkan aku ke sana ya Allah
Izinkan aku menjadi diriku yang lebih baik
Allah,
Aku tak kan berjanji lagi, aku malu pada-Mu
Ya Allah,
Terlalu banyak janjiku pada-Mu yang aku ingkari
Dan jika aku terus di sini maka janji itu akan semakin teringkari

Ya Allah,
kasihi  dan berkahi jalanku
Allah,
Aku tak ingin menjadi pribadi yang seperti ini lagi
Aku ingin berubah
Allah
Aku ingin berbakti dan mengabdi pada-Mu dan kedua orang tuaku
Allah,
Aku rindu pribadiku yang lebih baik

17  Agustus 2011
Nur Rofingah

Kamis, 11 Agustus 2011

UNTUKMU SAHABAT


Sahabat,,,,,
Tahukah kau tentang kata itu?
Sahabat adalah ia yang mendekat saat dunia menjauh
Sahabat adalah ia yang datang saat yang lain pergi
Sahabat adalah ia yang ikutmenangis saat yang lain tertawa miris
Sahabat adalah ia yang menyentuh saat kau berkeluh
Sahabat adalah ia yang memuji saat yang lain memaki
Sahabat adalah ia tempat kau berteduh dalam keluh
Sahabat adalah ia yang berjanji  saat yang lain mengingkari
Sahabat adalah ia yang penuh kasih saat dunia beralih
Sahabat adalah ia yang tak pernah berpaling saat dunia mulai asing
Sahabat adalah ia yang memberimu ruang saat yang lain menutup peluang
Sahabat adalah ia yang memberimu rasa aman saat dunia tak lagi nyaman
Sahabat adalah ia yang selalu mendukung saat langit mulai mendung
Sahabat adalah ia yang menguatkanmu saat dunia melemahkanmu
Sahabat adalah ia yang meninggikanmu saat dunia merendahkanmu
Sahabat adalah ia yang mendengarkanmu saat dunia mengacuhkanmu
Sahabat adalah ia yang membenarkanmu saat dunia mulai menyalahkanmu
Sahabat adalah ia yang menunjukkan kita arah saat jalan kita mulai tak terarah
Sahabat adalah ia yang merengkuh saat kita rapuh
Sahabat adalah ia yang merangkul  saat dunia terus memukul
Sahabat adalah ia yang memahami saat seluruh dunia berkata tak mengerti
Sahabat adalah ia yang mengasihi tanpa mencederai
Sahabat adalah ia yang datang saat kita rapuh bukan datang saat ia butuh
Sahabat adalah ia yang selalu menyentuh saat kita rapuh tanpa rasa jenuh
Sahabat adalah ia yang mendengar tanpa rasa bosan
Sahabat adalah ia yang tak kan pernah bisa dilukiskan dengan seluruh bahasa yang ada

Masih ingat katamu tentang itu “ a friend can go and come, but a true friend will always be there on your side” 
“tiada lagi tawamu yang selalu menemani segala sedihku
tiada lagi candamu yang selalu menghibur di saat ku lara”
Sahabat kecilku, masihkah kau ingat aku
untuk sahabat terbaikku