Ini lho kami anggota DPD
(seandainya saya anggota DPD)
(seandainya saya anggota DPD)
Risau hati saya ketika
mengetahui bahwa yang tiap hari menghiasi layar kaca hanya anggota dewan (DPR)
yang terhormat. Kemana anggota dewan yang lain (DPD)? Mengapa gembar gembor
berita hanya seputar bapak-bapak dan ibu-ibu DPR? Kenapa sosok DPD tidak ada
dalam bayangan masyarakat? Apa karena usianya yang masih 7 tahun? Saya rasa
bukan itu, sungguh saya rasa bukan, ada hal lain yang membuatnya tidak kentara,
tapi apa? Hah,usahlah dipikir apa itu, yang harus dipikir adalah bagaimana
sekarang membuatnya menjadi kentara. Maka
dari itu saya berpikir, apa yag sebenarnya harus diperbuat anggota DPD?
Mengenai berita di
media massa ini, jika ditilik lebih lanjut maka memang benar jarang sekali yang
memuat tentang korupsi anggota DPD, tidak seperti DPR yang yang selalu
menghiasi layar kaca. Tapi tetap saja, kenyataan yang terjadi bahwa masyarakat tidak
mengenali wakilnya sungguh benar-benar sangat ironis, dan masalah ini membuat
saya berandai-berandai apa yang harus saya lakukan jika saya adalah anggota DPD
untuk menyelesaikan masalah ini, dan ini pengandaian saya J :
Seandainya saya
anggota DPD, untuk menyelesaikan masalah ini, saya akan mencoba untuk dapat
dikenal, hmmm menjadi mudah untuk dikenal bukan tidak akan mungkin jika hanya
bergantungan tangan bukan? Maka ini langkah yang saya ambil nanti :
1. Sosialisasi dan pengenalan diri di media dan masyarakat
Ini
penting bagi sebuah lembaga untuk dikenal masyarakat, bagaimana masyarakat bisa
tahu program kerjanya jika tidak mengenal sosoknya? Untuk mengenalkan diri ke
masyarakat, DPD mungkin bisa melakukan beberapa hal misalnya membuat acara
khusus tentang ke-DPD-an di televisi seperti yang dilakukan BKKBN dalam membuat
acara tentang KB di sebuah stasiun TV swasta, mengenalkan diri ke masyarakat
(terutama masyarakat menengah ke bawah) tentang keberadaan DPD.
2. Penekanan kepada masyarakat tentang perbedaan DPD dan DPR
Sering
kali masyarakat bingung dan tidak bisa membedakan mana yang DPD mana yang DPR,
hal ini harus diperhatikan oleh anggota DPD. Anggota DPD harus mengenalkan dan
menekankan bahwa fungsi dan keberadaan mereka berbeda dengan DPR. Hal ini bisa
dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat
melalui berbagai media. Jika masyarakat sudah bisa membedakan antara DPR
dan DPD, maka DPD akan dikenal masyarakat.
3. Penyadaran ke masing-masing anggota komite tentang pentingnya komite
yang diampu
Hal ini begitu
penting bagi keberlangsungan kinerja DPD, dengan menyadari pentingnya peran dan
fungsi mereka bagi masyarakat, anggota DPD akan berkomitmen pada masing-masing
komitenya untuk mewujudkan mimpi daerah yang mereka wakili.
4. Pemaksimalan kinerja masing-masing komite
Setelah anggota
sadar akan tugas mereka, maka yang perlu dilakukan adalah pemaksimalan kinerja.
5. Bekerja sama dengan warga daerah dalam tiap proyek yang dirancang
Ini akan menjadi
senjata yang cukup ampuh bagi anggota DPD dalam mengenalkan diri ke masyarakat,
dengan hal ini masyarakat menjadi kenal wakilnya. Dan project seperti ini akan
mengundang media untuk meliput, sehingga DPD bisa lebih dikenal oleh khalayak.
Sebagai mahasiswa
yang masih hijau, mungkin terlalu berani saya mengandaikan hal ini, tapi itu
angan saya untuk mewujudkan DPD yang populer, bukan populer secara kharisma dan
sosok aja, tapi juga populer secara kinerja, dan juga bukan populer karena
korupsi. salam DPD J